Wednesday, February 6, 2019

Penyebab Inflasi Januari 2019 Mencapai 0,32 Persen

Menteri Koordinator Bagian Perekonomian Darmin Nasution memandang tingkat inflasi Januari 2019 masih tetap lumayan baik. Lebih jika di banding periode yang sama pada tahun awal mulanya, inflasi tahun ini lebih rendah.

"Tahun kemarin itu tinggi sebab beras naik-turun, tahun ini tidak," tutur Darmin di Kantor Kementerian Pengaturan Bagian Perekonomian, Jakarta, Jumat, 1 Februari 2019.

Pada tahun ini, menurut Darmin, harga pangan yang naik ialah jagung, telur serta daging ayam. Mengenai bahan pangan, katanya, memang grup barang yang tertinggi inflasinya. "Jadi dengan ini oke untuk bulanan yang umumnya cukup tinggi ini cukup."

Baca Juga: peredaran darah besar dan kecil

Tubuh Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Januari 2019 sebesar 0,32 %. Angka itu relatif rendah dibanding periode sama dalam dua tahun paling akhir, yakni Januari 2018 sebesar 0,62 % serta Januari 2017 sebesar 0,97 %.

Artikel Terkait: pembelahan mitosis

Kenaikan harga ikan fresh, beras, serta komoditas sayuran jadi penyebab terjadinya inflasi itu.

"Inflasi Januari di pengaruhi oleh harga ikan fresh, beras, serta komoditas sayuran," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa wartawan di Jakarta.

Suhariyanto menjelaskan kenaikan harga itu memberi peran pada inflasi bahan makanan yang dalam periode terdaftar sebesar 0,92 %.

"Ikan fresh alami inflasi 0,06 % serta beras 0,04 % dengan catatan, sebetulnya kenaikan harga beras biasa saja di sejumlah kota, sebab relatif konstan," katanya.

Diluar itu, katanya, harga komoditas yang lain pun naik dalam periode ini yakni daging ayam ras serta telur ayam ras.

No comments:

Post a Comment