Sunday, May 19, 2019

Inilah Inacraft Award 2019 Ajang Penghargaan Bagi Pengrajin Terbaik

Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) kembali menghadirkan Inacraft Award 2019. Penganugerahan ini ditujukan bagi para pengrajin yang ikut memamerkan karyanya di Inacraft dan dianggap menghasilkan kerajinan terbaik.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih yang juga menjadi salah satu juri dalam ajang ini menyerahkan langsung penghargaan Inacraft Award 2019. Ia mengapresiasi ASEPHI yang konsisten menggelar Inacraft selama 21 tahun dan mendukung perkembangan industri handicraft di Indonesia.

"Inacraft Award adalah bentuk penghargaan terhadap karya pengrajin Indonesia, dengan penghargaan ini diharapkan bisa mendorong munculnya produk-produk kerajinan unggulan, baik dari segi desain, inovasi, berciri khas, dan memiliki kearifan lokal daerah di Indonesia serta berorientasi pasar," katanya.
Baca Juga: harga semen
Ada sejumlah kategori penghargaan, kategori keramik dimenangkan oleh Paolo Keramik dengan brand Saki Lunch Set, kategori tekstil oleh Maria Ulos dengan brand Bintang Maratur, kategori kayu oleh Seken Living dengan brand Bowl Cantik, kategori batu oleh Maharani dengan brand Black is Beauty, kategori Metal dan kategori material alam lain dimenangkan oleh Pudak Oriental Indonesia dengan brand Lita Dripper dan Rota Tea Set, kategori natural fibers oleh Borneo Chic dengan brand Clutch Bemban.
Artikel Terkait: harga pasir


Ada juga kategori ASEPHI Emerging Award 2019 yang diberikan pada pengrajin Ilham Pinastiko dengan brand PALAMylea.

Inacraft 2019 berlangsung sejak Selasa (24/4) dan akan berakhir pada Minggu (28/4). Tahun ini Inacraft diikuti oleh 1.421 peserta yang terdiri dari para perajin, pengusaha, produsen, dan eksportir kerajinan lokal. Pameran ini ditargetkan akan dihadiri oleh 1.000 buyer dari sekitar 60 negara, dan menghasilkan transaksi hingga Rp149 miliar.

Penyebab Kemenperin Dorong Peningkatan Ekpsor Industri Keramik ke Eropa dan AS

Kementerian Perindustrian menilai ekspor industri keramik Indonesia ke luar negeri masih kecil dibandingkan kerajinan tangan. Hal ini juga sejalan dengan minimnya pengrajin keramik di Indonesia.
Untuk itu, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih, mengatakan Kemenperin akan mendorong anak muda kreatif untuk terjun ke industri ini, sehingga bisa meningkatkan ekspor keramik dan ujungnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: harga keramik
"Kita memiliki banyak anak muda kreatif. Tapi permasalahannya, industri keramik kita masih kecil. Ini jadi menghambat produksi. Padahal nilai jual ekspornya sangat tinggi," ujar Gati di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Artikel Terkait: keramik kamar mandi
Selain mendorong anak muda kreatif, Kemenperin juga mendorong agar industri keramik meningkatkan produksi agar mampu mengisi pasar ekspor, seperti ke Eropa dan Amerika Serikat.
"Kita ingin agar industri keramik kita memiliki nilai tambah dengan mengekspor ke Eropa dan Amerika Serikat, dimana tingkat pasarnya besar," jelas dia.
Seiring peningkatan ekspor, produk dari industri keramik dan kerajinan lainnya pemenang International Handicraft Trade Fair (Inacraft) harus dapat dipasarkan ke internasional.
Sejalan dengan pemasaran internasional, pihak industri juga harus memerhatikan faktor alam dan lingkungan dalam material mereka. Termasuk menghormati hukum perundangan yang berlaku, terutama perihal tenaga kerja.