Tuesday, February 5, 2019

Alasan Baubau Tuan Rumah Festival Masyarakat Adat Asean

Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, diakui menjadi tuan-rumah Festival Keraton Penduduk Kebiasaan ASEAN ke-6. Festival akan diselenggarakan 10-14 Juli 2019. Hal tersebut, sesuai dengan hasil musyawarah penduduk kebiasaan ASEAN di Kabupaten Sumenep, Propinsi Jawa Timur.

Sekretaris Daerah Kota Baubau, Roni Muhtar, menyebutkan, menjadi langkah awal untuk persiapan, Pemkot Baubau, sudah mendata tersedianya kamar hotel serta penginapan. Fasilitas itu bisa menjadi rumah sesaat, beberapa tamu undangan yang ada. “Berdasarkan catatan kita, kamar hotel serta penginapan di Baubau ini cukup sudah banyak, banyaknya sekira 400 sampai 500 kamar, tuturnya, Minggu (27/1/2019).

Menurut Roni, kalau jumlahnya kamar hotel serta penginapan belumlah bisa mengakomodiasi semua tamu undangan yang ada, pemkot Baubau merencanakan akan menyertakan penduduk untuk mempersiapkan Homestay. “Kalau kamar hotel kita tidak dapat menyimpan semua tamu yang ada, kita akan sertakan penduduk supaya tempat tinggalnya dapat buat jadi Homestay sesaat waktu,” imbuhnya.

Baca Juga: HRD adalah

Pada intinya Roni menyebutkan, Pemkot Baubau optimistis, bisa mengadakan acara tingkat ASEAN itu. Pemkot Baubau sempat miliki pengalaman sukses mengadakan beberapa pekerjaan sama, baik di level regional, nasional, ataupun internasional, seperti jadi tuan-rumah Komunitas Keraton Nusantara pada 2012.

Artikel Terkait: Agama di indonesia

Berdasar pada info yang dikumpulkan dari Dinas Pariwisata Kota Baubau, Pemkot Baubau mengadakan Rapat Koordinoasi (Rakor), menyertakan beberapa Kementrian, salah satunya Kementrian Koordinator Bagian Kemaritiman, Kementrian Pariwisata, dan Kementrian Komunikasi serta Informatika. Pekerjaan akan diteruskan dengan Focus Grup Discussion (FGD) pada moment tingkat ASEAN.

Diperkirkan beberapa ribu tamu akan ada pada penerapan Festival Keraton Penduduk Kebiasaan ASEAN 2019. Beberapa tamu salah satunya piranti kerajaan yang berada di Thailand, Sri Lanka, Malaysia, Myanmar, termasuk juga Raja serta Sultan sekira 300-an yang berada di Indonesia.

No comments:

Post a Comment