Sesaat di cerpen Kawah Candradimuka ini mengerikan sebab awalannya menghadirkan jum’at kliwon lakukan perdukunan. Sudah sempat beberapa di dalam narasi ini begitu senjata yang dipakai dukun ini dapat menyebabkan penyakit serta perasaan frustasi yang hampir meneror penduduk. Serta dilarang beraktivitas kejahatan di lingkungan masyarakat.
Tidak miliki pilihan jadi aktor sering melarikan diri tetapi seperti Israil meniup sangkakala yang mencela hari kiamat.
Baca Juga: sistem operasi
Jadi tiap-tiap cerpen yang disimpulkan satu-satu menjadi tanda-tanda kepurukan yang hampir mengerikan pada setiap kalimat serta perbanyak perseteruan yang dapat membumbui pembaca.
Mendatangkan sastra moderen ini tidak dampak pada tema-tema classic pada karya sastra. di sinilah pemaknaan dalam tiap-tiap cerpen ini mempunyai pancaran style bahasa yang menarik serta menyesuaikan kebudayaan pada penduduk banten. Utamanya cerpen jadi evaluasi .
Artikel Terkait: stakeholder adalah
*M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Pendidikan Bahasa serta Sastra Indonesia Kampus Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Lelaki berkebutuhan spesial ini mencapai anugerah “Resensi / Masukan Karya Terpuji” pada Pena Awards FLP Sedunia. Sekarang ini menjabat di Devisi Kaderisasi FLP Surabaya serta Anggota UKKI Unitomo.
No comments:
Post a Comment