Wednesday, January 16, 2019

Beginilah Menulis Cerpen Tentang Sudut Pandang Orang Ketiga

Wanita itu mungkin tidak tahu kalau cinta bisa datang kapan saja. Ia juga mungkin tidak tahu kalau suaminya berhati lembut dan meninggikan wanita. Dan suaminya juga merasa memulai pertemanan dengan psikolog tak akan jadi masalah. Dan jika wanita itu terus saja acuh dan mencoba bersikap pengertian, maka suaminya…

“Istriku orang yang sempurna. Tak ada cacat sedikit pun, aku mencintainya,” suaminya berkata dengan mata menerawang. “Aku merasa tak pantas. Dan dia juga mungkin tak ingin punya anak dariku. Padahal aku ingin putra-putri yang manis sepertinya.”

Baca Juga: contoh cerpen

Ah, suaminya hanya perlu mendengar kalimat wanita itu tadi. Keduanya ternyata sama-sama menginginkan buah hati. Dan masalah kekosongan di antara mereka akan terpecahkan. Suara decikan pisau dan piring terdengar sekali, batal memotong. Steak yang harganya fantastis masih utuh di atas meja. Wine merah di gelas tinggi belum tersentuh sedikit pun. Sebuah kartu emas di sisi piring lebar.

Kalau wanita itu tahu siapa pemilik kartu emas yang ada di meja sebelahnya itu, entah apa yang akan dikatakannya. Mungkin cinta ini akan jadi cinta sejati, cinta yang sulit dibuang, tak ada yang berhak menyalahkan cinta dan ini pertama kalinya untukku, maka aku hanya perlu melupakan pengamatanku seharian ini. Source: http://bospengertian.com/.

No comments:

Post a Comment