Saturday, March 9, 2019

Kisah Guru Biologi ini Gelorakan Semangat Mencintai Batik

Chandra Kirana (52) guru biologi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN 2) Pamekasan, menggerakkan semangat menyukai batik Pamekasan pada beberapa siswanya.


Dengan sabar, Chandra menuntun siswanya yang suka pada batik untuk mejadi pengrajin batik Pamekasan yang baik, selesai lulus sekolah kelak.

"Pekerjaan membatik ini intensif dikerjakan waktu libur siswa. Praktek tesebut dikerjakan di halaman sekolah ditempat," katanya di Pamekasan, Kamis (21/2/2019).

Waktu praktek, tidak hanya guru, siswa pun didampingi pengrajin batik Pamekasan yang telah pakar dari lokasi Klampar, Podhek, Kowel, Badung, bahkan juga dari Jogya.

Tidak hanya belajar membatik, untuk meningkatkan semangat, sekolah pun membuat lomba membatik. Umumnya lomba diutamakan untuk siswa-siswi ditempat, terkadang pun untuk umum.

Baca Juga: simbol flowchart

"Lomba design batik umumnya diletakkan di MAN 2 Pamekasan. Sesaat alat membatik memakai kertas atau design langsung pada kain," paparnya.

Artikel Terkait: intervensi adalah

Guru kelahiran Pamekasan itu mengakui, kecintaan dianya pada batik berawal semenjak tahun 2007.

Waktu itu, Pemkab Pamekasan mengadakan karnaval batik. “Di situlah awal ketertarikan bagaimana supaya siswa-siswi dapat jadi pengrajin batik,” paparnya.

Dua tahun lalu, Pemkab Pamekasan ditargetkan menjadi Kabupaten Batik.

Dia merekomendasikan pun supaya sekolahnya supaya memakai kostum muatan lokal, Batik Pamekasan. Bahkan juga, semua siswa kelas X diharuskan untuk tekuni batik catat. Sedang kelas XI, serta Kelas XII, diharuskan untuk memahami design serta ketrampilan menjahit.

Rupanya, inisiasi guru Biologi nya berbuah manis. Beberapa alumni siswa dalam tempat dia mengajar, sekarang jadi pengrajin batik Pamekasan. “Tentunya bangga dong, miliki siswa yang pintar membatik,” kata Chandra Kirana.

No comments:

Post a Comment